
·
Pengertian Gizi
Gizi adalah suatu proses organisme menggunakan makanan yang
dikonsumsi secara normal melalui proses digestif, absorbsi, transportasi,
penyimpanan, metabolisme, dan pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan untuk
mempertahankan kehidupan, pertumbuhan dan fungsi normal dari organ-organ, serta
menghasilkan energi. Tanpa adanya gizi yang adekuat, maka kualitas hidup tidak
akan optimal dan tentunya akan mempenagruhi proses tumbuh kembang.
·
Pengertian Gizi Buruk
Malnutrisi (gizi buruk) adalah suatu istilah umum
yang merujuk pada kondisi medis yang disebabkan oleh diet yang tak tepat atau
tak cukup. Walaupun seringkali disamakan dengan kurang gizi yang disebabkan
oleh kurangnya konsumsi, buruknya absorpsi, atau kehilangan besar nutrisi atau
gizi, istilah ini sebenarnya juga mencakup kelebihan gizi (overnutrition)
yang disebabkan oleh makan berlebihan atau masuknya nutrien spesifik secara
berlebihan ke dalam tubuh. Seorang akan mengalami malnutrisi jika tidak
mengkonsumsi jumlah atau kualitas nutrien yang mencukupi untuk diet sehat
selama suatu jangka waktu yang cukup lama. Malnutrisi yang berlangsung lama
dapat mengakibatkan kelaparan, penyakit, dan infeksi.
Tanda-tanda dari banyak kasus malnutrisi yaitu
ketika cadanagn nutrisi dihabiskan dan nutrisi serta energi yang masuk tidak
mencukupi untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari atau tidak memenuhi tanbahan
metabolic yang meningkat.
Defisiensi gizi dapat terjadi pada anak yang
kurang mendapatkan masukan makanan dalam waktu lama. Istilah dan klasifikasi
gangguan kekurangan gizi amat bervariasi dan masih merupakan masalah yang
pelik. Walaupun demikian, secara klinis digunakan istilah malnutrisi energi dan
protein (MEP) sebagai nama umum. Penentuan jenis MEP yang tepat harus dilakukan
dengan pengukuran antropometri yang lengkap (tinggi badan, berat badan, lingkar
lengan atas dan tebal lipatan kulit), dibantu dengan pemeriksaan laboratorium
Gizi buruk adalah keadaan kekurangan energi dan
protein tingkat berat akibat kurang mengkonsumsi makanan yang bergizi dan atau
menderita sakit dalam waktu lama. Itu ditandai dengan status gizi sangat kurus
(menurut BB terhadap TB) dan atau hasil pemeriksaan klinis menunjukkan gejala
marasmus, kwashiorkor atau marasmik kwashiorkor.
·
Penyebab Gizi Buruk
- Penyebab langsung
Penyakit infeksi
- Penyebab tidak langsung
- Kemiskinan keluarga
- Tingkat pendidikan dan pengetahuan orang tua yang rendah
- Sanitasi lingkungan yang buruk
- Pelayanan kesehatan yang kurang memadai
Selain
itu ada beberapa penyebab dari gizi buruk seperti :
- Balita tidak mendapat makanan pendanping ASI (MP-ASI) pada umur 6 bulan atau lebih
- Balita tidakmendapat ASI ekslusif (ASI saja) atau sudah mendapat makanan selain ASI sebelum umur 6 bulan
- Balita tidakmendapat makanan pendamping ASI (MP-ASI) pada umur 6 bulan atau lebih
- MP-ASI kurang dan tidak bergizi
- Setelah umur 6 bulan balita jarang disusui
- Balita menderita sakit dalam waktu lama,seperti diare,campak, TBC, batukpilek
- Kebersihan diri kurang dan lingkungan kotor.
·
Klasifikasi
Gizi Buruk
Untuk kepentingan praktis di klinik
maupun di lapangan klasifikasi MEP ditetapkan dengan patokan perbandingan berat
badan terhadap umur anak sebagai berikut:
- Berat badan 60-80% standar tanpa edema : gizi kurang (MEP ringan)
- Berat badan 60-80% standar dengan edema : kwashiorkor (MEP berat)
- Berat badan <60% : marasmus (MEP berat)
- Berat badan <60% : marasmik kwashiorkor (MEP berat)
Keterangan
|
Gizi Baik(%)
|
Gizi Kurang(%)
|
Gizi Buruk(%)
|
BB/U
|
80-100
|
60-80
|
<60
|
TB/U
|
95-100
|
85-95
|
<85
|
BB/TB
|
90-100
|
70-90
|
<70
|
LLA/U
|
85-100
|
70-85
|
<70
|
LLA/TB
|
85-100
|
75-85
|
<75
|
·
tiga tipe gizi buruk, antara lain
:
1. Marasmus:
Anak sangat kurus, wajah seperti orang tua, cengeng dan rewel, rambut tipis,
jarang, kusam, berubah warna, kulit keriput karena lemak di bawah kulit
berkurang, iga gambang, bokong baggy pant, perut cekung, wajah bulat sembab.
Gejala
Klinis Kurang Energi Protein (KEP) dari marasmus adalah
- Wajah seperti orang tua
- Cengen dan Rewel
- Sering disertai: peny. infeksi (diare, umumnya kronis berulang, TBC)
- Tampak sangat kurus (tulang terbungkus kulit)
- Kulit keriput, jaringan lemak subkutis sangat sedikit sampai tidak ada (~pakai celana longgar-baggy pants)
- Perut cekung
- Iga gambang
2. Kwarsiorkor:
rewel, apatis, rambut tipis, warna jagung, mudah dicabut tanpa rasa sakit,
kedua punggung kaki bengkak, bercak merah kehitaman, di tungkai atau bokong.
Gejala
Klinis Kurang Energi Protein (KEP) dari kwashiorkor adalah
- Rambut tipis, merah spt warna
- Edema (pd kedua punggung kaki, bisa seluruh tubuh)
- rambut jagung, mudah dicabut tanpa rasa sakit, rontok
- Kelainan kulit (dermatosis)
- Wajah membulat dan sembab
- Pandangan mata sayu
- Pembesaran hati
- Sering disertai: peny. infeksi akut, diare, ISPA dll
- Apatis & rewel
- Otot mengecil (hipotrofi),
3.
Gabungan
dari marasmus dan kwarsiorkor
Gejala Klinis Kurang Energi Protein (KEP) dari
Marasmus-kwashiorkor pada dasarnya adalah campuran dari
gejala marasmus dan kwashiorkor, cirri khas yang dapat terlihat secara
klinis yakni :
- Beberapa gejala klinik marasmus, terlihat sangat buruk dalam hal Berat Badan (BB/U) berada dibawah < -3 SD dan bila di konfirmasi dengan BB/TB dikategorikan sangat kurus: BB/TB < – 3 SD).
- Kwashiorkorm secara klinis terlihat disertai edema yang tidak mencolok pada kedua punggung kaki
Anak-anak gizi buruk dengan
tanda-tanda klinis ini dapat di deteksi keKurangan Energi Proteinnya
melalui
- Penimbangan bulanan di Posyandu termasuk upaya-upaya kejar timbangnya
- Surveilens gizi/KLB Gizi Buruk
- Manajemen Terpadu Balita Sakit
·
Perbedaan
Gizi Buruk dan Kelaparan
Gizi
buruk berbeda dengan kelaparan. Orang yang menderita kelaparan biasanya karena
tidak mendapat cukup makanan dan kelaparan yang diderita dalam jangka panjang
dapat menuju ke arah gizi buruk. Walaupun demikian, orang yang banyak makan
tanpa disadari juga bisa menderita gizi buruk apabila mereka tidak makan
makanan yang mengandung nutrisi, vitamin dan mineral secara mencukupi. Jadi
gizi buruk sebenarnya dapat dialami oleh siapa saja, tanpa mengenal struktur
sosial dan faktor ekonomi
Orang
yang menderita gizi buruk akan kekurangan nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh
untuk tumbuh atau untuk menjaga kesehatannya. Seseorang dapat terkena gizi
buruk dalam jangka panjang ataupun pendek dengan kondisi yang ringan ataupun
berat. Gizi buruk dapat mempengaruhi kesehatan fisik dan mental. Orang yang menderita
gizi buruk akan mudah untuk terkena penyakit atau bahkan meninggal dunia akibat
efek sampingnya. Anak-anak yang menderita gizi buruk juga akan terganggu
pertumbuhannya, biasanya mereka tidak tumbuh seperti seharusnya (kerdil) dengan
berat badan di bawah normal.
Kemudian
ada juga penyakit cystic fibrosis yang mempengaruhi pankreas, yang fungsinya
adalah untuk memproduksi enzim yang dibutuhkan untuk mencerna makanan. Demikian
juga penderita intoleransi laktosa yang susah untuk mencerna susu dan produk
olahannya.
Berikut
adalah beberapa faktor yang dapat menyebabkan terjadinya gizi buruk :
Pola
makan yang tidak seimbang kandungan nutrisinya
Terdapat
masalah pada sistem pencernaan
Adanya
kondisi medis tertentu
Seperti
telah disebutkan sebelumnya, gizi buruk dapat terjadi apabila tubuh tidak
mendapatkan cukup makanan dan nutrisi, seperti pada kasus kelaparan. Defisiensi
1 jenis vitamin pun dapat di kategorikan sebagai gizi buruk. Pada beberapa
kasus gizi buruk dapat menunjukkan gejala yang sangat ringan atau bahkan tanpa
gejala. Tetapi pada kasus lain yang berat gizi buruk dapat mengakibatkan
kerusakan organ tubuh yang tetap walaupun telah diselamatkan.
Saat ini gizi buruk tetap menjadi masalah yang cukup signifikan di seluruh
dunia, terutama pada anak-anak. Kemiskinan, bencana alam, masalah politik dan
peperangan dapat menyebabkan terjadinya gizi buruk dan kelaparan, bahkan di
belahan dunia manapun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar